Berbicara tentang manusia penggasak pohon sangat erat
kaitannya dengan kasus hilanganya area terbuka hijau di Indonesia, hampir 72 %
hutan di Indonesia telah mengalami peralihan fungsi lahan. Lahan yang pada
mulanya hijau telah berubah menjadi bangunan-bangunan megah, area perkebunan,
lahan industri dan sebagainya. Pepohonan yang selama ini mampu menyuplai
oksigen kini mulai berkurang, global warming semakin digadang-gadangkan di
berbagai penjuru dunia.
Sebagain besar orang Indonesia tidak menyadari prilaku
sederhana yang memilki dampak pada hilangnya sejumlah pepohonan di dunia. Salah
satunya ialah Penggunaan tisue, hal ini merupakan salah satu pola hidup yang
mengantarkan kita pada hilangnya sejumlah pohon di dunia. Betapa tidak, di
Indonesia kebanyakan tisue terbuat dari kulit pepohonan yang dibuburkan (pulp),
secara tidak langsung pengguana tisue menjadi salah satu faktor pendorong
terjadinya penebangan pohon. Misalnya, dalam 1 pack terdapat 20
lembar tissue. Dan, ternyata dari 1 pohon berumur 6 tahun hanya bisa
menghasilkan 2 pack tissue saja, atau 40 lembar. Sementara, satu pohon itu bisa menghasilkan oksigen untuk menghidupi 3 orang. Bayangkan
sudak berapa banyak suplai oksigen yang hilang akibat menggunakan satu pack
tisu yang seharusnya mampu menghidupi sejumlh orang?
inilah yang dimaksud penggasak pohon, tidak dapat dipungkiri setiap hari pengguna tisue semakin bertambah. banyak dampak negatif yang terjadi karena prilaku sederhana ini. selain menimbulkan berkurangnya jumlah pepohonan tisue pun menjadi penyebab bertumpuknya samaph, belum lagi sampah tisue sulit untuk dilunakkan. di sejumlah tempat tisue juga sering kali digunakan untuk pembungkus makanan panas, padahal jika ditinjau dari kandungan tisue sendiri mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kangker (baca lebih lanjut penyebab kangker).
Sudah
saatnya kita merubah pola hidu kita dimulai dari hal sederhana, mengganti
pemakain tisue dengan sapu tangan. Terkadang kita memang merasa cukup ribet
denga penggunaan sapu tangan yang harus dicuci terlebih dahulu, namun apa
salahnya kita berkorban sedikit untuk meminimalisir damapak negatif dari
berkurangnya pohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar