JERMAN
1. PROFIL NEGARA JERMAN
Jerman adalah negara industri yang terkaya di Eropa
dengan jumlah penduduk yang paling banyak. Jerman juga memegang peran sangat
penting dalam segala bidang di Eropa. Baik dalam hal perekonomian, politik,
pertahanan benua maupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jerman sebagai negara yang mengalami kerusakan total yang
memporakporandakan semua sistemnya setelah Perang Dunia II negara ini mampu
bangkit, menata ulang dan membangun kembali potensi dan kemajuan negerinya.
Pada akhir Perang Dunia II Jerman terbagi menjadi dua, Jerman Barat dan Jerman
Timur. Pada tahun 1990 Jerman bersatu kembali dan secara resmi terbentuklah
Republik Federal Jerman, negara Jerman yang sekarang kita kenal.
2. SEJARAH NEGARA JERMAN
Jerman mempunyai sejarah kenegaraan yang
panjang dan unik. Awalnya, Jerman berbentuk Persatuan Jerman. Pada 1871, Jerman
berdiri, berbentuk Kekaisaran Jerman. Setelah Perang Dunia II, Kekaisaran
Jerman terbagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat (Republik Federasi
Jerman) dan Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman). Kedua negara itu memiliki
ideologi yang berbeda.
Sejak penyatuan kembali (reunifikasi) Jerman Barat dan
Jerman Timur pada 1990, Jerman memiliki nama resmi yang dikenal dengan istilah
Republik Federasi Jerman. Saat sekarang, Jerman terdiri dari 39 Federasi yang
berdaulat. Berlin merupakan ibu kota negara tersebut
Masa prasejarah Jerman dianggap sebagai masa sebelum
kedatangan bangsa Romawi yang kemudian menuliskan berbagai catatan mengenai
wilayah itu.
Catatan sejarah mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman dimulai sejak adanya laporan-laporan Romawi dan Yunani mengenai kaum biadab ("Barbar") yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Masa ini dapat disebut sebagai era protosejarah.
Catatan sejarah mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman dimulai sejak adanya laporan-laporan Romawi dan Yunani mengenai kaum biadab ("Barbar") yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Masa ini dapat disebut sebagai era protosejarah.
Era
sejarah dimulai sejak abad ke-5, biasa dinamakan Abad Pertengahan oleh
sejarawan Eropa. Pada masa ini, panggung sejarah didominasi oleh suatu
federasilonggar berbagai kaum feodal yang dikenal sebagai Kekaisaran Suci
Romawi, yang membentang selama hampir 10 abad, dari abad ke-9 sampai tahun
1806. Pada masa kejayaannya, teritori kekaisaran ini mencakup wilayah modern
Jerman, Austria, Slovenia, Ceko, Polandia Barat, Perancis timur, Swiss, dan
Italiautara modern. Setelah pertengahan abad ke-16, ketika kehilangan banyak
teritori bangsa non-Jerman, kekaisaran ini disebut sebagai "Kekaisaran
Romawi Suci Bangsa Jerman".
Perang Napoleon mengubah alur sejarah, dari orientasi feodalisme menjadi negara militeristik, dengan terbentuknya Konfederasi Jerman tahun 1815–1866,Kekaisaran Jerman tahun 1871–1918, dan Republik Weimar tahun 1919–1933. Setelah pemerintahan Jerman Nazi Adolf Hitler tahun 1933–1945 yang membawa kehancuran bangsa ini dalam Perang Dunia II, muncullah Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) sebagai simbol Perang Dingin, hingga Jerman bersatu kembali pada tahun 1990.
3. GEOGRAFI
Secara
geografis letak Jerman di Eropa sangat strategis. Terletak pada 51 o
LU dan 9 o BT, Jerman berada tepat di jantung benua Eropa.
Berbatasan dengan 9 negara tetangga, antara lain: Denmark di utara, Belanda,
Luksemburg, dan Prancis di barat, Swiss dan Austria di sebelah selatan, serta
Polandia dan Republik Cheko di timur. Di sebelah utara Jerman juga berbatasan
dengan Laut Baltik dan Laut Utara. Dapat kita lihat lebih jelas pada peta.
Luas keseluruhan negara Republik Federal Jerman sekitar 357.021 km2 dengan panjang daerah perbatasan sekitar 3.758 km dan panjang pantai 2.389 km. Jika kita bandingkan dengan pulau atau daerah di Indonesia kita-kira Republik Federal Jerman hampir sama dengan tiga perempat luas pulau Sumatera.
Dari perbatasan utara sampai ke selatan, daerah pegunungan Alpen, Jerman terbagi secara topografis menjadi 5 bentang alam; dataran utara Jerman, kawasan tengah pegunungan bergelombang, kawasan pegunungan bertingkat di bagian barat daya, kawasan kaki pegunungan Alpen di selatan dan kawasan pegunungan Alpen Bayern.
Luas keseluruhan negara Republik Federal Jerman sekitar 357.021 km2 dengan panjang daerah perbatasan sekitar 3.758 km dan panjang pantai 2.389 km. Jika kita bandingkan dengan pulau atau daerah di Indonesia kita-kira Republik Federal Jerman hampir sama dengan tiga perempat luas pulau Sumatera.
Dari perbatasan utara sampai ke selatan, daerah pegunungan Alpen, Jerman terbagi secara topografis menjadi 5 bentang alam; dataran utara Jerman, kawasan tengah pegunungan bergelombang, kawasan pegunungan bertingkat di bagian barat daya, kawasan kaki pegunungan Alpen di selatan dan kawasan pegunungan Alpen Bayern.
Iklim
Dengan kondisi bentang alam yang berbeda, menyebabkan cuaca di Jerman untuk masing-masing daerah sangat bervariasi dan tidak sama. Jerman mengalami perbedaan yang mencolok, misalnya suhu di utara Jerman yang dingin dan mendung sementara di selatan cerah sekali.jerman termasuk pada daerah beriklim sedang, dengan frekuensi perubahan cuaca yang tinggi. Hujan turun di sepanjang tahun dengan intensitas yang berbeda-beda.
Dengan kondisi bentang alam yang berbeda, menyebabkan cuaca di Jerman untuk masing-masing daerah sangat bervariasi dan tidak sama. Jerman mengalami perbedaan yang mencolok, misalnya suhu di utara Jerman yang dingin dan mendung sementara di selatan cerah sekali.jerman termasuk pada daerah beriklim sedang, dengan frekuensi perubahan cuaca yang tinggi. Hujan turun di sepanjang tahun dengan intensitas yang berbeda-beda.
Suhu rata-rata pada bulan Januari di daerah dataran utara antara 1,5° - -0,5°C, dan daerah pegunugan berkisar sampai – 6°C, sementara suhu pada bulan Juli di daerah dataran utara sekitar 17° - 18°C. Temperatur rata-rata tahunan berkisar pada 9°C.
4. POTENSI NEGARA JERMAN
Jerman merupakan salah satu negara yang
menjadi pasar terbesar dan paling berpotensial di benua Eropa. Dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) sekitar 2,645,0 juta Euro (2012), ekonomi Republik Federal Jerman
menduduki posisi ketiga terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat dan Jepang.
Pasar ekonomi Jerman dengan 82 juta penduduk adalah yang terbesar di Eropa. dan
menyumbangkan 26 % dari PDB Eropa. Terletak di pusat benua Eropa, bagi para
investor, Jerman menawarkan akses ideal ke berbagai pasar dengan pertumbuhan
pesat di Eropa Barat, Pusat dan Timur.
Dari 3,2 juta perusahaan komersil di Jerman,
lebih dari 99 persen diantaranya mempekerjakan kurang dari 500 karyawan,
perusahaan-perusahaan inilah yang membentuk segmen Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Segmen tersebut mempekerjakan sekitar 70 persen dari tenaga kerja sektor
swasta, menyumbang produksi lebih dari 40 persen dan melatih lebih dari 80
persen tenaga magang.
Jerman mengalokasikan lebih dari 61,5 miliar
Euro untuk kegiatan Penelitian dan Pengembangan – jumlah ini mencapai 2,5
persen dari PDB negara. Industri dengan tingkat penelitian terbanyak termasuk
industri farmasi, rekayasa pesawat dan rekayasa pesawat luar angkasa,
elektronik dan telekommunikasi, konstruksi instrumen dan konstruksi kendaraan
bermotor. Fasilitas penelitian bermutu yang terdapat di universitas dan sektor
swasta merupakan salah satu kebanggaan negara maju ini.
5.
SISTEM
EKONOMI
Pasca PD II para
negara-negara sekutu telah mempercayakan untuk melepas Jerman Barat 1955,
melihat dari aspek sosial-politik Jerman Barat yang telah berkembang. Bahkan
tercatat setelah dibangunnya Tembok Berlin, sekitar 185.000 penduduk Jerman
Timur melakukan migrasi ke Jerman Barat mengingat situasi sosial, ekonomi dan
politik di Jerman Barat yang jauh lebih berkembang di bandingkan Jerman Timur.
Hal tersebut dikarenakan
penerapan sistem perekonomian di Jerman Timur mengalami krisis 1989. Ideologi
Sosialis-Komunis dari Uni Soviet dinggap telah mencuci otak para rakyat Jerman
Timur sehingga rakyat tidak mendapat kebebasan untuk berfikir, menghasilkan
karya cipta yang bernilai jual, menjalankan perekonomian secara leluasa karena
selalu dibayang-bayangi aturan para pemerintahnya sehingga menimbulkan krisis
perekonomian yang berkepanjangan. Penerapan sistem sentralisasi politik maupun
ekonomi di Jerman Timur juga memicu terjadinya kemerosotan dan kemunduran
perekonomian di negara tersebut. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan
kemajuan yang dirasakan negara Jerman bagian Barat yang semakin maju diberbagai
bidang terutama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dll. Dengan program
Marshall, Amerika Serikat mengucurkan dana sebesar 1,5 miliar dollar kepada
Jerman Barat. Dalam jangka waktu 15 tahun pemerintah Jerman Barat sudah
bisa membangun 3 Juta bangunan apartemen untuk negaranya. Tahun 1950
prestasi perekonomian Jerman Barat meningkat dengan menjalankan teori Ludwig
Erhard (Menteri perekonomian pertama Jerman) berupa kenyamanan untuk semua
dalam peningkatan pasar sosialis. Kemajuan perekonomian terlihat dalam
peningkatan produksi industri pertambangan, logam, mesin, kimia, dan elektro.
Hasilnya diekspor keluar negri serta berhasil menjaring minat para investor
asing ke Jerman Barat.
Dalam waktu yang tak begitu
lama setelah PD II, Jerman Barat mampu membangun kembali negaranya ke arah yang
lebih baik. Hal ini memicu sentimen rakyat Jerman Timur dimana keadaan
negaranya yang semakin terpuruk. Munculnya kebijaksanaan Glasnot (keterbukaan)
dan Perestroika (restrukturisasi), persetujuan Mikhail Gorbachev atas Jerman
Bersatu, membuka pikiran rakyat Jerman Timur untuk melakukan penyatuan dengan
Jerman Barat dan ditandai dengan penghancuran Tembok Berlin 9 November 1989 dan
Jerman Bersatu di resmikan 3 Oktober 1990 di Gedung Philharmoni Berlin dengan
Berlin sebagai ibukotanya. Sejak saat itu bentuk sistem pemerintahan Jerman
berubah menjadi Demokrasi, membawa perubahan yang besar di berbagai bidang
politik, sosial, budaya dan khususnya perekonomian di negara Jerman bersatu
hingga saat ini. Langkah
yang pertama kali ditempuh negara Jerman bersatu di bidang perekonomian adalah
“Melakukan Perjanjian Mata Uang, Ekonomi, Kesejahteraan Pasca Reunifikasi” yang
ditanda tangani oleh kedua pemerintah 18 Mei 1990. Inti dari perjanjian
tersebut menggantikan mata uang Mark, mengubah jalur perekonomian dari Jerman
Timur ke Barat dan berlaku sejak 1 Juli 1990.
Pada tanggal 1 Juli 1990 mata uang Jerman
Barat D-Mark mulai diberlakukan di Jerman Timur. D-Mark disambut dengan gembira
oleh warga Jerman Timur, akan tetapi dengan diberlakukannya mata uang Jerman
Barat yakni D-Mark di Jerman Timur berakibat fatal bagi perekonomian Jerman
Timur. Uang pensiun dan tabungan mencapai nilai 6000 DDR Mark (mata uang Jerman
Timur) hanya dapat ditukar satu banding satu dengan D-Mark. Demikian juga
dengan gaji para karyawan harus dibayar dalam D-Mark.
Hanya dalam waktu semalam, perusahaan Jerman
Timur tiba-tiba harus bersaing dengan perusahaan Jerman Barat. Persaingan
dagang dan keuanganpun tidak mungkin dapat dimenangkan oleh Jerman Timur. Warga
Jerman Timur sendiri tidak diperbolehkan membeli barang – barang untuk produk
dalam negeri, baik itu bahan makanan atau minuman, peralatan teknis atau kendaraan,
semuanya harus produk dari Barat.
Kekacauan perekonomian ini sangat berdampak
pada pertumbuhan perekonomian Jerman setelah adanya penyatuan antara Jerman
Barat dan Jerman Timur. Para pakar sebelumnya telah memperkirakan, bahwa
penyatuan mata uang akan meruntuhkan ekonomi Jerman Timur. Akan tetapi, Theo
Waigel yang kala itu menjabat menteri keuangan Jerman, baru-baru ini
menyatakan, tidak ada alternatif lain pada tahun 1990, “Jika D-Mark tidak
datang kepada kita, kita lah yang akan datang ke sana,” begitu diserukan orang
di Jerman Timur. “Di Departemen Keuangan, juga dengan dewan pakar, kami telah
mendiskusikan semua kemungkinanan teoritis, rencana bertahap, kemungkinan yang
lebih efektif”, kenang Theo Waigel, yang menjabat menteri keuangan dari tahun
1989 sampai 1998. “Seluruh rencana tidak mungkin dilaksanakan, kecuali jika
kita kembali membangun perbatasan antara Jerman.
Pertumbuhan perekonomian pada Jerman yang
pada saat itu baru bersatu belum merata, perusahaan-perusahaan Jerman Barat
memasarkan hasil industri ke Jerman Timur akan tetapi tetap melakukan produksi
di Jeman Barat. Juga dalam pemerataan lapangan pekerjaan di daerah Jerman Timur
tumbuh hanya dengan perlahan, sekalipun kekuatan ekonomi per kapita Jerman
Timur juga hanya sebesar 71% dari Jerman Barat. Sementara itu produk domestik
brutto yang dihasilkan dari sektor swasta hanya mencapai 66 persen dari jumlah
produk domestik brutto di Barat.
“Pembangunan wilayah timur Jerman merupakan
proyek solidaritas terbesar yang pernah dijalankan di Jerman” lanjut Waigel.
Proyek solidaritas yang masih akan berjalan lama. Belum ada negara bagian di
timur Jerman yang mampu membiayai diri sendiri. Semua pekerja di Barat harus
membayar iuran tambahan yang disebut iuran solidaritas. Pakta Solidaritas ini masih
akan berjalan sampai tahun 2019. Artinya, sampai waktu tersebut, Barat masih
akan mengucurkan dana yang besar ke wilayah Timur.
Laporan Departeman Dalam Negeri Jerman dalam
peringan 20 tahun Jerman bersatu pada tahun 2010 menyatakan bahwa pertumbuhan
perekonomian ekonomi dan pembangunan pada wilayah bekas Jerman Timur “Sejak
1990 sampai dengan sekarang telah tercapai banyak hasil menggembirakan yang
sulit dipercaya.” Ia melimpahkan jasa ini pada rakyat, yang telah menorehkan
catatan sejarah reformasi yang belum pernah ada ini dengan keyakinan dan tekad
di hati. “Selama 20 tahun terakhir, adalah prestasi dan hasil sejarah yang
tercipta berkat seluruh rakyat Jerman”.
Laporan reunifikasi menyebutkan, rata-rata
GNP warga bekas Jerman Timur yang hanya 9.751 euro pada 1991, telah meningkat
menjadi 19.500 euro pada 2009, atau mencapai 2 kali lipat dari sebelumnya.
Sementara indeks bersama Jerman Barat pada 1991 sebesar 24.872 euro, sampai
2009 meningkat menjadi 27.929 euro, atau meningkat sebesar 12%. (Rata - rata
GNP China pada 2009 hanya 3.711 dolar AS, atau sekitar 2.855 euro). Jika
dibandingkan antara periode yang sama, pada 1991 rata-rata GNP warga Jerman
Timur hanya 2/5 dari GNP Jerman Barat, sementara pada 2009 sudah mencapai lebih
dari 2/3 dari GNP warga Jerman Barat.
Jika dilihat dari struktur ekonominya,
kemampuan persaingan wilayah bekas Jerman Timur di ajang internasional juga
terus bertambah kuat sejak 1995, sehingga membentuk industri modern yang
bertumpu pada teknologi ramah lingkungan dan pemanfaatan energi surya. Setelah
dilakukan swastanisasi, perusahaan negeri bekas Jerman Timur berkembang hingga
lebih dari 30.000 unit perusahaan pertanian dengan kapasitas yang berbeda.
6.
SISTEM POLITIK
Pasca PD II Jerman terbagi dua atas
perjanjian Postdam 2 Agustus 1945 dimana Jerman
Barat atau Republik Federasi Jerman (Bundes Republic Deutchland) dengan
ibukotanya Bonn di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis,
sedangkan Jerman Timur atau Republik
Demokrasi Jerman (Deutche Demokratische Republik) dengan ibukota Berlin di
bawah kekuasaan Uni Soviet.
Setelah berakhirnya PD II
dan terpisahnya kedua wilayah tersebut Jerman Barat sudah mampu membangun
berbagai aspek negaranya di berbagai bidang seperti sosial politik dan
perekonomian, sehingga 1955 sekutu melepaskan negara Jerman Barat yang dianggap
sudah mampu berdiri sendiri ini. Akibatnya tercatat pada tahun 1949-1961
sekitar 120.000 orang penduduk Jerman Timur berusaha menyebrangi perbatasan dan
masuk ke wilayah Jerman Barat. Pemerintah Jerman Timur akhirnya mendirikan
tembok yang memanjang mengelilingi kota Berlin Barat sepanjang 160 Km² dan
kemudian tembok tersebut diberi nama Tembok Berlin.
Hal tersebut terjadi karena
ketidakmampuan pemerintah Jerman Timur dalam membangun negara dan mengayomi
rakyatnya terbukti negan penerapan ideologi sosialisme yang telah mengunci
pikiran rakyat sedemikian rupa sehingga tidak dapat menyampaikan pemikiran lain
selain apa yang dikeluarkan apa yang dikemukakan pemerintahnya. Ideologi ini
dianggap gagal untuk mengatur pemerintahan di negara Jerman Timur ditambah lagi
kekecewaan rakyat karena terjadinya krisis ekonomi di negara
tersebut, sentralisasi politik dan ekonomi selama 40 tahun yang
mengakibatkan berbagai kemrosotan dan kemunduran perokonomian, 1980 rezim
komunis dan ekonomi Eropa yang semakin terpuruk, Hongaria yang membuka akses
menuju negara-negara barat, munculnya pemikiran Glasnot dan Perestroika oleh Gorbacev yang menyadarkan rakyat
Jerman Timur akan keburukan sistem komunis dan membandingkannya dengan
kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Eropa Barat terutama Jerman Barat, beberapa
peristiwa tersebut yang menyebabkan terjadinya imigrasi besar besaran ke Jerman
Barat dan tahun 1989 seperti presiden Eric Honeker yang mengundurkan diri
akibat krisis pemerintahan di Jerman Timur.
Sejak tahun 1990 setelah
Jerman bersatu bentuk pemerintahannya mengadopsi sistem sosialisme-demokrasi
sebagai ideologi negaranya. Berbentuk negara federasi dengan 16 negara bagian.
Pemerintahannya dipimpin oleh seorang Kanselir, Bundestag sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat, Bundestrat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat negara bagian,
serta Mahkamah Konstitusi Federal sebagai penyeimbang hak-hak rakyat.
7.
SOSIAL
a.
Pendidikan
Politik pendidikan Jerman
ditentukan di negara bagian. Salah satunya mengenai biaya pendidikan yaitu
dibeberapa negara bagian diberlakukan politik pendidikan gratis. Berlaku untuk
semua tingkat pendidikan. Dana tersebut didapat dari pembebanan pajak yang
tinggi kepada masyarakat namun hasilnya dikembalikan kepada rakyat untuk bidang
pendidikan dan kesehatan masyarakat. Kualitas pendidikan Jerman tidak diragukan
karena didukung oleh perkembangan teknologi yang modern bersaing dengan Amerika
Serikat dan Jepang. Hal tersebut mendukung kualitas pendidikan di Jerman
termasuk fasilitas-fasilitas yang tersedia pada setiap universitasnya. Di
Jerman, jenjang pendidikan Pra Perguruan Tinggi itu hanya ada 2 macam, yaitu
pendidikan dasar (Grundschule) dan pendidikan lanjutan (Gymnasium,Realschule,
atau Berufschule).
b.
Kebudayaan
Kebudayaan Jerman muncul sebelum terbentuknya
negara Jerman itu sendiri. Berikut nilai-nilai budaya yang mengakar kuat
seperti filosofi, literature, akademi, musiik ataupun seni pertunjukan.
a.
Filosofi
Sejak zaman pertengahan
(middle ages) Jerman telah menjadi tanah air bagi beberapa filusuf yang
mempunyai pengaruh besar bagi perkembangan dunia, diantaranya : Albertus Magnus, Kant,
Hegel, Karl Marx, Engels, Hebermas, Horkheimer, Adorno, Martin Luther.
b.
Musisi
Tokoh-tokoh musisi yang
terlahir di Jerman seperti beberapa tokoh-tokoh music klasik dunia : Bach, Beethoven, Brahms,
dan masih banyak lagi para musisi yang memperoleh inspirasi di negara Jerman. Jerman juga menjadi rumah
bagi festival musik modern seperti : The Rock Iam The Ring Festival, Hurricane,
dan lain-lain.
c.
Sastrawan
Bagi penggemar literature
nama Goethe dan Schiller sudah pasti tidak asing lagi. Para pujangga ini
berasal dari kota Weimar, Jerman. Patung Goethe dan Schiller diabadikan di negara
Jerman sebagai penghargaan kepada kedua tokoh tersebut yang dianggap telah
mengharumkan negara Jerman dengan puisi-puisinya yang begitu menyentuh.
Selain itu Jerman menjadi tuan rumah bagi
pertunjukan seni para artis berupa teater dan opera. Pemerintah Jerman juga
sebagai pihak yang menanggung seluruh biaya dalam setiap penyelenggaraan
pagelaran seni di negara tersebut. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan
warga negaranya dalam terselenggarnya kegiatan seni di Jerman merupakan contoh
nyata dalam mempertahankan kebudayaan nilai-nilai dari suatu negara yang patut
di jaga.
8.
Hubungan
Bilateral Indonesia dengan Republik Federal Jerman
Kerjasama
bilateral di bidang politik memberikan gambaran yang cukup baik sebagaimana tercermin
pada sikap pemerintah Jerman untuk mendukung keutuhan wilayah dan negara Republik
Indonesia dan good governance . Namun demikian terdapat beberapa kelompok
kecil/perorangan yang mensponsori kegiatan/pertemuan yang membicarakan
masalah-masalah berkaitan dengan separatisme.
Satu
Yayasan bernama ‘Friedrich Ebert Stiftung’ pernah mengadakan seminar mengenai Papua
di Berlin pada bulan Juni 2003. Yayasan tersebut juga akan mengadakan seminar serupa
di Berlin pada tanggal 21-23 Maret 2007 dengan tema ‘’Autonomy for Papua : Progress
and Failure in implementing Special Autonomy’’ yang menurut rencana akan menghadirkan pejabat Kemlu
Jerman dan anggota Parlemen.
Di
bidang militer, kerjasama kedua negara dibatasi pada bidang pendidikan dan pengadaan
peralatan untuk pemeliharaan, terutama alat utama yang berasal dari Jerman.
Kebijakan kerjasama pendidikan yang ada berdasarkan persetujuan Kementerian
Pertahanan kedua negara sejak Mei 1972. Jalinan hubungan dimaksud lebih pada
pengembangan kepemimpinan Angkatan Bersenjata (AB) dalam tatanan negara yang
lebih demokratis.
Hubungan politik kedua RI-Jerman memperoleh “boost” ketika pada tanggal 14 Mei 2003, Kanselir Jerman, Gerhard Schröder, melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan ini memiliki arti sangat penting karena merupakan kunjungan seorang Kepala Pemerintahan negara anggota UE yang pertama setelah peristiwa bom Bali tahun 2002 dan terlaksana di
tengah ancaman wabah SARS.
Hubungan politik kedua RI-Jerman memperoleh “boost” ketika pada tanggal 14 Mei 2003, Kanselir Jerman, Gerhard Schröder, melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan ini memiliki arti sangat penting karena merupakan kunjungan seorang Kepala Pemerintahan negara anggota UE yang pertama setelah peristiwa bom Bali tahun 2002 dan terlaksana di
tengah ancaman wabah SARS.
Dalam
masa Presidensi UE dan jabatannya sebagai Ketua G-8, prioritas dan isu kunci
yang menjadi perhatian Jerman di Indonesia antara lain adalah:
·
Kelanjutan dukungan bagi
pembangunan di Aceh;
·
Pembangunan di Papua;
·
Kerjasama counter-terrorism
·
Penghormatan HAM
·
dan lain-lain
KERJASAMA
EKONOMI
Jerman
merupakan salah satu mitra utama perdagangan luar negeri RI. Sedangkan bagi Jerman,
Indonesia tidak termasuk mitra perdagangan utama. Dalam beberapa tahun
terakhir, Indonesia hanya berada di urutan 30-an dalam daftar negara asal
impor, dan di urutan 40-an dalam daftar negara tujuan ekspor Jerman. Ekspor Indonesia ke RFJ
antara lain komoditi non-migas, seperti ikan segar dan olahan, sayur dan buah
kalengan, coklat, minyak nabati, margarin, rempah-rempah, bungkil, kopi, tembakau,
karet alam, selulosa, lemak/minyak untuk mesin lainnya, kain tenun sutera, kayu
lapis dll. Sedangkan, impor Indonesia meliputi mesin-mesin industri
tekstil/kulit industri, pompa dan kompresor, kendaraan berat, dan lain-lain. Impor
utama Indonesia dari RFJ adalah mesin untuk mengerjakan tekstil dan kulit,
mesin cetak dan kertas, kendaraan bermotor darat, mesin-mesin pembangkit
tenaga, produk elektronik, bahan pewarna tir, pompa dan kompresor, mesin
industri.
KERJASAMA
SOSIAL-BUDAYA
Kerjasama sosial-budaya kedua negara terlihat
antara lain dalam bentuk misi budaya dan kesenian Indonesia ke Jerman maupun sebaliknya.
Sementara itu di bidang pendidikan, Pemerintah Jerman setiap tahunnya selalu
menawarkan beasiswa kepada mahasiswamahasiswa
ndonesia untuk belajar ke Jerman. Di samping itu, setiap tahun
Pemerintah Jerman juga menawarkan pelatihan di bidang Kerjasama Pembangunan
kepada pejabatpejabat publik yang menangani masalah terkait di Indonesia.
KERJASAMA ENERGI
Saat ini, Indonesia dan Jerman sedang
berupaya mengembangkan kerjasama di bidang energi terbarukan (renewable
energy). Menurut rencana, dalam tahun 2007 akan diadakan beberapa kegiatan,
antara lain simposium, workshop nasional dan pertemuan para stakehorlders tentang energi terbarukan yang
akan melibatkan partisipasi Jerman.
KERJASAMA
PEMBANGUNAN
Kerjasama Pembangunan RI-Jerman telah dimulai
sejak tahun 1961. Dengan nilai total kerjasama
hampir mencapai 3 milyar euro, Jerman merupakan mitra kerjasama pembangunan
terbesar ke-2 bagi Indonesia setelah Jepang.
Dalam hal ini, Pemerintah kedua negara melakukan pertemuan secara reguler guna membicarakan hal-hal terkait dengan kerjasama pembangunan (termasuk menyepakati proyek-proyek kerjasama) dalam satu forum bernama “German-Indonesian Government egotiations on Development Cooperation.
Saat ini, fokus bantuan pembangunan Jerman kepada Indonesia diarahkan pada 4 (empat) prioritas, yakni desentralisasi, kesehatan, reformasi ekonomi dan transportasi. Kerjasama embangunan dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu Kerjasama Keuangan dan Kerjasama Teknik. Selain melalui mekanisme Perundingan Bilateral, Jerman juga memberikan bantuan pembangunan melalui forum Consultative Group on Indonesia (CGI). Di samping itu, Pemerintah Jerman juga telah memberikan fasilitas pengalihan hutang (debt swap) kepada Pemerintah Indonesia senilai 93,5 juta euro, dalam 4 (empat) tahap. Melalui
fasilitas ini, hutang Pemri senilai tersebut akan dihapuskan dan dana hasil penghapusan tersebut aka n digunakan untuk membiayai proyek-proyek di bidang pendidikan danlingkungan hidup.
Dalam hal ini, Pemerintah kedua negara melakukan pertemuan secara reguler guna membicarakan hal-hal terkait dengan kerjasama pembangunan (termasuk menyepakati proyek-proyek kerjasama) dalam satu forum bernama “German-Indonesian Government egotiations on Development Cooperation.
Saat ini, fokus bantuan pembangunan Jerman kepada Indonesia diarahkan pada 4 (empat) prioritas, yakni desentralisasi, kesehatan, reformasi ekonomi dan transportasi. Kerjasama embangunan dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu Kerjasama Keuangan dan Kerjasama Teknik. Selain melalui mekanisme Perundingan Bilateral, Jerman juga memberikan bantuan pembangunan melalui forum Consultative Group on Indonesia (CGI). Di samping itu, Pemerintah Jerman juga telah memberikan fasilitas pengalihan hutang (debt swap) kepada Pemerintah Indonesia senilai 93,5 juta euro, dalam 4 (empat) tahap. Melalui
fasilitas ini, hutang Pemri senilai tersebut akan dihapuskan dan dana hasil penghapusan tersebut aka n digunakan untuk membiayai proyek-proyek di bidang pendidikan danlingkungan hidup.
KERJASAMA PASCA TSUNAMI
a)
Tahap Tanggap Darurat Hanya
dalam beberapa hari setelah bencana Gempa dan Tsunami, Jerman mengirimkanKapal
“Berlin” ke pantai Aceh untuk bertindak sebagai rumah sakit terapung bagi para
korban bencana. Di samping itu, Jerman juga mengirimkan tentaranya yang
mendirikan satu rumah sakit berjalan di Banda Aceh. Sementara itu, German Federal
Agency for Relief (THW) membangun
instalasi penyulingan air untuk menjadi air minum bagi sekitar 20 ribu penduduk
Aceh di beberapa titik di daerah bencana.
b)
Tahap Rekonstruksi dan
Rehabilitasi Khusus untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias, Pemerintah
telah memberikan bantuan hibah senilai 161, 575 juta euro, yang ditandatangani
dalam 4 (empat) kesepakatan, masing-masing kesepakatan 17 Mei 2005 (EUR 59 juta
euro yang kemudian direvisi menjadi EUR 60,575 juta), kesepakatan 7 Maret 2006
(EUR 73,5 juta), kesepakatan 16 Desember
2006 (EUR 20 juta), dan kesepakatan 18 Desember 2006 (EUR 5 juta).
2006 (EUR 20 juta), dan kesepakatan 18 Desember 2006 (EUR 5 juta).
c)
Kerjasama Pengembangan
Tsunami Early Warning System di Indonesia
Di samping itu, Pemerintah Jerman juga turut memberikan kontribusi dalam pembangunan Tsunami Early earning System (TEWS) di Indonesia, antara lain berupa bantuan pengadaan peralatan dan capacity building. Berdasarkan data Jerman, sampai saat ini sekitar 265 juta euro telah dialokasikan Pemerintah Jerman dalam kerjasama pasca Tsunami dengan Indonesia. Jumlah ini berarti telah melebihi
separuh dari nilai total pledge Pemerintah Jerman (500 juta euro) bagi negara- n gara yang terkena bencana Tsunami.
Di samping itu, Pemerintah Jerman juga turut memberikan kontribusi dalam pembangunan Tsunami Early earning System (TEWS) di Indonesia, antara lain berupa bantuan pengadaan peralatan dan capacity building. Berdasarkan data Jerman, sampai saat ini sekitar 265 juta euro telah dialokasikan Pemerintah Jerman dalam kerjasama pasca Tsunami dengan Indonesia. Jumlah ini berarti telah melebihi
separuh dari nilai total pledge Pemerintah Jerman (500 juta euro) bagi negara- n gara yang terkena bencana Tsunami.
KERJASAMA
LAINNYA
Sehubungan dengan terjadinya bencana banjir
di Jakarta dan sekitarnya pada bulan Februari 2007, Pemerintah Jerman telah
menyediakan dana senilai 250.000 euro untuk membantu para korban banjir
tersebut. Sebelumnya, Pemerinta Jerman
juga telah memberikan bantuan hibah senilai 4 juta euro
untuk penanggulangan flu burung pada tahun 2005. Setelah bencana gempa di Joga dan Jawa Tengah, pemerintah Jerman juga memberikan bantuan.
untuk penanggulangan flu burung pada tahun 2005. Setelah bencana gempa di Joga dan Jawa Tengah, pemerintah Jerman juga memberikan bantuan.
RINGKASAN
Jerman adalah negara industri yang terkaya di Eropa
dengan jumlah penduduk yang paling banyak. Jerman juga memegang peran sangat
penting dalam segala bidang di Eropa. Baik dalam hal perekonomian, politik,
pertahanan benua maupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Jerman
sebagai negara yang mengalami kerusakan total yang memporakporandakan semua sistemnya
setalah Prang Dunia II mampu bangkit, menata ulang dan membangun kembali
potensi dan kemajuan negerinya. Pada akhir Perang Dunia II Jerman terbagi
menjadi dua, Jerman Barat dan Jerman Timur. Pada tahun 1990 Jemran bersatu
kembali dan secara resmi terbentuklah Republik Federal Jerman, negara Jerman
yang sekarang kita kenal.
Secara geografis letak Jerman di Eropa sangat
strategis. Terletak pada 51LU dan 9 BT, Jerman berada tepat di jantung benua
Eropa. Berbatasan dengan 9 negara tetangga, antara lain: Denmark di utara,
Belanda, Luksemburg, dan Prancis di barat, Swiss dan Austria di sebelah
selatan, serta Polandia dan Republik Cheko di timur. Di sebelah utara Jerman
juga berbatasan dengan Laut Baltik dan Laut Utara. Dapat kita lihat lebih jelas
pada peta di bawah.
Luas keseluruhan negara Republik Federal Jerman
sekitar 357.021 km2 dengan panjang daerah perbatasan sekitar 3.758 km dan
panjang pantai 2.389 km. Jika kita bandingkan dengan pulau atau daerah di
Indonesia kita-kira Republik Federal Jerman hampir sama dengan tiga perempat
luas pulau Sumatera.
Dari perbatasan utara sampai ke selatan, daerah
pegunungan Alpen, Jerman terbagi secara topografis menjadi 5 bentang alam;
dataran utara Jerman, kawasan tengah pegunungan bergelombang, kawasan pegunungan
bertingkat di bagian barat daya, kawasan kaki pegunungan Alpen di selatan dan
kawasan pegunungan Alpen Bayern.
Dengan kondisi bentang alam yang berbeda, menyebabkan
cuaca di Jerman untuk masing-masing daerah sangat bervariasi dan tidak sama. Jangan
heran apabila mengalami perbedaan yang mencolok, misalnya suhu di utara Jerman
yang dingin dan mendung sementara di selatan cerah sekali. Jerman termasuk pada
daerah beriklim sedang, dengan frekuensi perubahan cuaca yang tinggi. Hujan
turun di sepanjang tahun dengan intensitas yang berbeda-beda.
Suhu rata-rata pada bulan Januari di daerah dataran
utara antara 1,5° - -0,5°C, dan dareah pegunugan berkisar sampai – 6°C,
sementara suhu pada bulan Juli di daerah dataran utara sekitar 17° - 18°C.
Temperatur rata-rata tahunan berkisar pada 9°C.
GLOSARIUM
Demokrasi
Ideologi ini mnegajarkan bahwa
kedaulatan sepenuhnya ada di tangan rakyat
Glasnost
(dalam bahasa Rusia гла́сность , yang berarti Keterbukaan), Kata
"glasnost" digunakan pertama kali di Rusia pada akhir 1850, kebijakan
yang dilakukan selama masa pemerintahan Mikhail Gorbachev pada pertengahan
1980-an. Kebijakan ini meliputi keterbukaan dalam semua bidang di institusi pemerintahan
Uni Soviet termasuk kebebasan berinformasi selama tahun 1980 an
Ideologi
pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu
yang terumus di dalam pikiran.
Konfederasi
bentuk perserikatan antara negara merdeka berdasarkan perjanjian atau undang-undang misalnya yang menyangkut berbagai kebijakan
bersama. Bentuk konfederasi tidak diakui sebagai negara berdaulat tersendiri
dalam hukum internasional, karena masing-masing negara yang membentuk
konfederasi tetap memiliki kedudukan internasional sebagai negara berdaulat.
Contoh dari konfederasi antara lain Perserikatan
Bangsa Bangsa dan ASEAN.
Liberalisme
Ideologi ini mengajarkan
kebebasan yang mutlak bagi setiap individu. Kebebasan ini didasarkan keyakinan
bahwa semua manusia pada dasarnya adalah baik.
Kapitalisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa
individu berhak untuk mendapatkan hak dalam bidang perekonomian. Negara tidak
boleh terlibat dalam semua aktivitas perekonomian yang dilakukan individu
Komunisme
Ideologi ini mnegajarkan bahwa
semua manusia adalah sama dan tidak ada hak pribadi, karena semua faktor
ekonomi dan produksi dikuasai negara
Perestroika
sebuah restrukturisasi untuk mengantisipasi proses stagnasi (Zastoy) dan
kelumpuhan total, dengan menciptakan mekanisme percepatan (uskorenie) yang
efektif bertumpu pada kinerja dan karya nyata masyarakat, pada perkembangan
demokrasi dan perluasan keterbukaan. Pada dasarnya perestroika adalah proses
yang di tunjukkan untuk memperbaiki dan memperbaharui struktur pemerintahan dan
masyarakat soviet yang pada akhirnya ditujukkan untuk memperkuat sistem
sosialisme. Tujuan akhir dari langkah reformis ini adalah untuk memperbaiki
masyarakat soviet secara politik, ekonomi, dan moral
Republik
Merujuk kepada
sejenis kerajaan atau negara yang diperintah oleh ketua negara yang dipilih
oleh rakyat seperti presiden dan bukannya beraja atau monarki.
Republik federal
Sebuah federasi dari beberapa negara
bagian
dengan bentuk pemerintahan republik. Federasi adalah pemerintah pusat.
Negara-negara dalam federasi juga menggunakan sistem federasi. Penggunaan
istilah republik tidak sesuai tetapi, minimal, itu berarti negara atau negara
federasi yang tidak memiliki seorang penguasa monarki.
Sosialisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa
manusia harus saling membantu, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri
Daftar Pustaka
NN. 2009. Negara Jerman. Melalui :
http://germansprache.wordpress.com/negara-jerman/ [2009/10/31]
NN. 2011. Jerman. Melalui :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman [2011/06/05]
Surya, Aelina (2009). Hubungan
Internasional di Kawasan Eropa. Bandung : PT Kibar Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar