Secara geografis Kecamatana Kebun Tebu merupakan salah satu daerah tangkapan air, dengan pepohonan yang masih cukup lebat. perbukitan di kecamatan ini mampu menghasilkan cadangan air tanah. cadangan air tersebut banyak yang teralirkan melalui mata air.
Salah satu sumber mata air yang terdapat di Kecamatan Kebun Tebu adalah sumber mata air Gunung Abung. Sumber mata air
ini terletak di sebelah barat Pekon Purajaya Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat.
Sumber mata air Gunung Abung dimanfaatkan oleh penduduk untuk memenuhi berbagai kebutuhan. diantaranya untuk memenuhi kebutuhan air untuk tanaman padi yang ada di Pekon Purajaya juga sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga penduduk
Sumber mata air ini memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pertanian padi yang ada di Pekon Purajaya, hampir 30 Ha sawah di aliri sumber mata air ini. meskipun curah hujan di kecamatan ini cukup tinggi hingga mencapai 2200-3250 mm/th namun air hujan saja tidak cukup untuk mengairi lahan pertanian sawah. sawah-sawah di pekon ini masih memerlukan sumber irigasi.
Di daerah tropik walaupun pada musim
hujan, sering terjadi suatu periode kering sampai 3 minggu tidak turun hujan.
Pada situasi tersebut diperlukan air irigasi untuk menjamin pertumbuhan tanaman
padi yang baik. Pada umumnya tinggi genangan air adalah sekitar 50-75 mm/hari. Untuk padi pada
varietas unggul (HYV), sedangkan untuk varietas lokal antara 100-120 mm. Maksimal
genangan air pada HYV adalah sekitar 15 cm.
Lahan pertanian padi sawah di Pekon Purajaya
Sumber mata Air Gunung Abung selain dimanfaatkan untuk sumber irigasi juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebtuhan rumah tangga. Sumber mata air ini mulai dialirkan untuk kebutuhan rumah tangga penduduk pada tahun 2007.
Pusat penyaringan air untuk Kebutuhan rumah tangga
Sumber mata air Gunung Abung memiliki nilai guna yang sangat tinggi dalam untuk kebutuhan penduduk, namun sangat disayangkan partisipasi penduduk dalam melestarikan sumber mata air ini belum terlaksana secara maksimal. penebangan pohon di sekitar sumber mata air masih banyak dilakukan oleh penduduk sekitarnya. hal ini mempengaruhi debit air yang dihasilkan oleh sumber mata air tersebut.
Kondisi daerah tangkapan air yang mengalami pengurangan sejumlah pepohonan
Pada awalnya kawasan ini sangat lebat, namun mulai berkurang karena adanya penebangan pohon secara liar oleh penduduk sekitanrya. saat ini hutan banyak diselingi rerumputan. menghadapi permasalahan tersebut sangat penting kiranya campur tangan pemerintah dalam mengatur pelestarian sumber mata air dengan melibatkan masyarakat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kekeringan.